Bercermin lewat Seni Tradisi


Indonesia boleh bangga punya begitu banyak hasil budaya, sebagi warisan dari leluhur. Disisi lain, kita tak bisa menutup mata bahwa sebagian di antaranya tak lagi dikenal oleh generasi terkini dan sebagian masih bisa ditemui meski gaungnya kian sayup terdengar. Tentunya jika bicara seni tradi masyarakat.

Satu di antaranya adalah wayang. Seni tradisi ini tergolong masih mudah dijumpai, bahkan di kota besar. Akan tetapi, coba tanyakan pada generasi terkini, berapa banyak di antara mereka yang pernah menyaksikan wayang, setidaknya sekali dalam hidupnya? mengacungkan jari mungkin tidak banyak. Padahal, wayang merupakan bagian dari perjalanan hidup bangsa Indonesia.
Wayang berasal dari kata Ma Hyang, yang artinya menuju kepada Yang Maha Esa. Dalam setiap pertunjukannya, wayang diiringi dengan tabuhan musik gamelan yang juga tak kalah menjadi unsur seni tersendiri. Menurut berbagai sumber,wayang telah dikenal sejak jaman prasejarah, yaitu sekitar 1.500 tahun sebelum Masehi.
Dari berbagai cerita wayang, sebetulnya ada banyak hal yang bisa dipelajari mengenai kearifan hidup dan mengajak diri untuk bercermin. Cerita-cerita dalam wayang pun umumnya tidak lekang oleh waktu dan tak selayaknya sekedar dijadikan benda suvenir.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap seni budaya ini, pada tahun 2003 UNESCO telah mengukuhkannya sebagai hasil kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga ( Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Patut kita bangga sebagi bagian dari bangsa yang kaya akan Seni Tradisi ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Flickr Photostream

Twitter Updates

Meet The Author