Merupakan situs purbakala yang terletak di wilayah
Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Berupa kompleks sejumlah
sisa bangunan yang kira-kira 3 Km di sebelah selatan dari kompleks Candi
Prambanan, 18 Km sebelah timur Kota yogyakarta atau 50 Km barat daya Kota
Surakarta. Luas keseluruhan kompleks adalah 25 Ha.Situs ini menampilkan atribut
sebagai tempat kegiatan atau situs pemukiman, namun fungsi tepatnya belum
diketahui dengan jelas. Ratu Boko diperkirakan sudah dipergunakan orang abad ke-8
pada masa Wangsa Sailendra (Rakai Panangkaran) dari Kerajaan Medang (Mataram
Hindu). Menurut legenda masyarakat setempat, nama “ Ratu Boko “ di ambil dari
bahasa jawa berarti ‘ Raja Bangau ‘ adalah ayah dari Roro Jonggrang, yang juga
menjadi nama candi utama pada kompleks Candi Prambanan.
Situs ini menurut pakar dulunya merupakan bangunan keraton.
Dilihat dari sisa-sisa bangunannya merupakan kompleks profan, lengkap dengan
gerbang masuk, pendopo, tempat tinggal, kolam pemandian, hingga pagar pelindung
( benteng ). Karena terletak di atas bukit, tentu saja membuet kompleks ini
sangat sulit diserang oleh lawan.
Keistimewaan lain dari situs ini adalah adanya tempat di
sebelah kiri gapura (gerbang) yang biasa disebut “tempat kremasi”. Bentuknya
seperti altar tempat sesajen. Sehingga ada glenak-glenik secara turun-temurun
di masyarakat bahwa Ratu Boko itu adalah seorang kanibal (pemakan manusia).
Dari
sini anda akan melihat Candi Prambanan yang menjulang dari permukaan bumi, Dan
gunung Merapi yang membisu menyimpan sejuta misteri.
0 komentar:
Posting Komentar