Rasanya kita sudah menjadi terbiasa
mendengar istilah, “Hargailah hidup !”. Bukankah kita sudah cukup menghargainya
dengan menggunakan waktu hidup kita bukan hanya digunakan untuk belajar maupun
bekerja, tapi juga untuk menikmatinya. Walaupun bagi sebagian orang, belajar
maupun bekerja justru merupakan perwujudan bagaimana mereka menikmati hidupnya.
Uang, adalah kata yang tidak bisa
kita lepaskan kalau kita berbicara mengenai menikmati hidup. No Money No Happy, itu kata banyak orang.
Kalimatnya sendiri bisa menjadi krusial bagi sebagian orang, namun secara
pragmatis, kenyataan yang ada dalam kalimat tersebut tidak bisa kita pungkiri.
Banyak orang menjadikan uang
sebagai alasan mengapa mereka menghabiskan waktu mereka untuk belajar, untuk
bekerja maupun untuk berusaha. Walaupun sepertinya uang menjadi final target, namun barangkali anda
setuju dengan saya kalau sebenarnya bukan uangnya., tetapi lebih pada apa yang
bisa dilakukan dengan uang yang didapat.
Jadi, apa hubungannya antara uang,
kenikmatan hidup dan hidup yang berharga?
Marilah kita melihat hubungan
antara manusia dalam relasinya terhadap uang, khususnya dalam limit waktu
kehidupan mereka.
Pertama, how to get money?
Bagaimana mendapatkan uang. Getting money,
menjadi kegiatan yang dilakukan sepanjang hidup. Mendapatkan uang merupakan
awal bagi kelanjutan kegiatan-kegiatan lainya.
Banyak cara mendapatkan uang. Mendapatkan
uang bisa dilakukan dengan cara meminjam, meminta, hibah, ataupun warisan. Tapi
lazimnya, cara mendapatkan uang dilakukan baik dengan bekerja (buat employee) atau berusaha (bagi
wirausahawan).
Dengan bekerja, kita mendapatkan
segala hasil jerih payah dalam bentuk uang. Kitalah yang “mencetak” uang itu. Begitu
juga dengan para usahawan. Kitalah yang bisa menghasilkan uang sehingga bisa
memiliki kantor, memiliki gudang, memiliki pabrik dan apaun jenis properti
lainnya yang dapat digunakan untuk menghasilkan uang lebih banyak lagi.
Karena kita yang dapat
menghasilkannya, maka patut bagi kita untuk menghargai diri kita dan apa yang
kita miliki dengan cara melindunginya dari kemungkinan-kemungkinan yang dapat
menggagalkan kemampuannya dalam menghasilkan uang.
Banyak cara untuk melakukan perlindungan
seperti, menjaga kesehatan, berhati-hati, mengikuti peraturan yang dapat
menghindari kita mengalami kecelakaan dan lain sebagainya. Berasuransi bisa
menjadi bagian solusi untuk melindungi diri kita yang berharga dan segala
aset-aset kita dari kemungkinan gagalnya mencapai target keuangan seperti yang
diharapkan karena terjadinya suatu bencana yang tidak kita duga.
Kedua, setelah mendapatkan uang, maka selanjutnya adalah : how to spend money? Bagaimana
menggunakan uangnya.
Disini kita menemukan istilah
“kebutuhan” dan “kemauan”. Karena begitu banyak “godaan” dalam bentuk iklan
disekitar kita baik itu di media koran, televisi maupun baliho yang ada di
jalan raya, maka kerap kali keputusan untuk menggunakan uang didominasi dari
emosional kita, sehingga pembelanjaan yang didasari atas kemauan lebih kerap
dilakukan dibandingkan kebutuhan.
Manusiawi sekali kalau kita mau
menikmati uang yang telah kita hasilkan, bukan? Tetapi sayangnya banyak kita
temukan mereka yang “menghabiskan” uangnya lebih banyak dibandingkan dengan
mendapatkan uangnya. Tidak percaya, tanyakan saja pada mereka yang terjerat
sekian banyak hutang pada kartu kredit.
Hidup kita berharga, karena bisa
menikmati uang kita yang kita hasilkan. Bijaksanalah dalam menggunakannya
sebagai wujud menghargai hidup. Konsultasikan cara mengelola keuangan diri dan keluarga,
pada mereka yang berkompeten dalam bidangnya. Saat ini sudah ada perencana keuangan
pribadi yang dapat membuat kita lebih bijak dalam mengelola keuangan kita.
Ketiga, setelah mendapatkan uang, sebagian digunakan untuk membayar
kebutuhan biaya hidup maupun untuk kenikmatan hidup. Maka sekarang adalah : how to invest money? how to make more money
with money?
Uang anda dapat berkembang
sehingga anda dapat menghasilkan uang lagi, menggunakannya dan
menginvestasikannya kembali. Sehingga uang anda semakin hari makin bertambah.
Investasi disini bisa dilakukan
secara direct investment (investasi
langsung) misal : membuka usaha baru, membeli franchise, ikut penyertaan suatu
usaha dengan rekan anda. Selain itu bisa juga dengan cara indirect investment (investasi tidak langsung) seperti : menabung
di bank, membeli saham publik, membeli reksadana, membeli properti dan lain
sebagainya.
Jangan biarkan uang yang telah
kita usahakan mendapatkannya dan uang yang sudah kita usahakan menahannya untuk
tidak kita belanjakan, malahan kita sia-siakan. Berinvestasi menjadi perwujudan
penghargaan atas apa yang bisa kita hasilkan melalui hidup kita.
Hidup menjadi berharga karena
kita bisa menghasilkan uang bagi keperluan kita dan mereka yang membutuhkannya.
Hidup menjadi berharga karena kita menggunakan uang itu mencukupi diri dan
membantu sesama, Hidup menjadi berharga karena kita bisa menginvestasikan uang
yang ada untuk menjadi lebih banyak lagi dan melakukan hal yang berguna.
Hargailah hidup yang berharga ini
dengan secara bijak, mengelola keuangan secara bijak, dan berinvestasi secara
bijak.
Thong Tje Kian
Corporate Executive Leader dari
Kianida & Pengurus FPA Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar